28 Jun 2009

Pendakian Gn.Kerinci, Jambi


Gn. Kerinci merupakan perbatasan antara Jambi dan Padang, dengan ketinggian 3805 mdpl. Gunung ini merupakan Gunung berapi tertinggi di Indonesia. Hutan Gunung kerinci merupakan salah satu Taman Nasional di Indonesia (Taman Nasional Kerinci Sebelat) yang didalamnya banyak flora fauna yang dilindungi disana binatang yang terkenal dan sangat dilindungi adalah Harimau Sumatra, bila beruntung disana kita bisa bertemu dengan berbagai macam binatang seperti harimau, gajah, monyet dsb. Tipe hutannya pun sama seperti hutan2 di Pulau jawa yaitu hutan tropis.

Perjalanan ini dimulai ketika aku mendapatkan informasi dari jejak.multiply.com dengan pamplet pendakian bersama Jejak Adventure ke 8 Mt. Kerinci 3805 mdpl 16 – 23 Mei 2009. Saat itu pula aku melihat kalender kerja. hmm… beruntung sekali ada tanggal merah pada moment tersebut dan akupun mengambil cuti 3 hari kerja dan terpaksa harus rela meninggalkan Ujian tengah semester untuk 3 mata kuliah. Berangkat dari Basecamp Jejak di Buaran dengan peserta pendakian skitar 45 person dalam satu bis.

Sabtu, tanggal 16 mei 09 jam 09.00 wib, ke 6 roda bis Safari mulai berputar berlahan dan meninggalkan Buaran menuju Jambi, perjalanan ini kuranglebih 38 jam. Semula rencana pendakian akan dilaksanakan Senin pagi. Tapi keadaan Gunung Kerinci saat itu dalam status waspada, saat malam terlihat jelas bara mengganga merah di puncak 3805 mdpl tersebut. Ijin pendakian pun tidak tembus ke badan pengolahan Taman nasional maupun dari dephut karena mamang sangat berbahaya, lontaran material letusannya sudah mencapai pos 3 di jalur pendakian. Perasaanku sempat cemas menunggu keputusan dari perundingan antara kru jejak dengan pihak taman nasional. Keputusan pun sudah diterima dan kiita hanya mendapai ijin untuk tracking ke Danau Gunung tujuh yang berada tak jauh dari Gunung Kerinci.

“Pendakian Ilegal” yah inilah keputusan kita bersama segala apa yang terjadi semua pihak dari Taman Nasional maupun SAR tidak bertanggung jawab atas semua yang terjadi bila adanya Kecelakaan yang mungkin terjadi ketika pendakian. Kita sepakat untuk Bergerilya mulai mendaki malam untuk menghindari polhut yang berjaga di pintu rimba hutan kerinci. Dari pagi hari kita punya banyak waktu untuk menanti datangnya senja dan menikmati alam di kaki Kerinci. Di depan home stay terhampar hijau ladang teh dan berujung kaki Gunung kerinci. Pagi ini cerah sekali dan ku pandang puncak kerinci selalu mengepulkan asap tebal sesekali seperti letusan, tak mau menyianyiakan pagi ini ku ajak beberapa teman untuk jalan2 di sekitar Home stay sesekali aku mengambil gambar tentang kehidupan di Desa Kayu Aro, kerinci, Jambi. Kesan Damai yang ku rasakan pagi itu hingga kaki ini sampai di suatu pasar, wah kebetulan belum sarapan disitu ada lontong sayur. Langsung saja kami pesan untuk ber 3, menikmati lontong sayur dan memandangi gunung kerinci yang seolah selalu menarik perhatianku dan seolah menginginkan aku untuk mengunjunginya. Ternyata komunitas di desa kayu aro berasal dari daerah jawa hehe.. langsung aja ku keluarkan bahasa daerahku boso jowo, hmm ramah kesan yang kurasakan.

Sisi lain Desa Kayu aro,Kerinci, Jambi tempat dimana merupakan titik awal Jalur pendakian Gunung kerinci. Hijau itulah kesan pertamaku ladang teh yang terhampar seperti karpet luas membentang menyegarkan mata, tak jauh dari ladang teh tentunya para petani teh ,dengan pakaian tertutup rapat untuk menghindari terik sinar mentari . keringat yang mengucur di wajahnya menandakan kerja keras untuk keluarganya. Para orang tua di ladang sedang anak2 mereka bersekolah dan setelah pulang membantu para orangtua mereka diladang, inilah kehidupan sehari2 di desa ini. Kebanyakan mereka merupakan transmigran dari Jawa yang telah lama hidup sebagai pengolah ladang teh. Untuk komunikasi mereka menggunakan bahasa jawa hmm serasa di kampung sendiri hehehe.. senyum ramah selalu menghiasi wajah2 mereka. Ketika malam menjelang.. waktu mencari mushola dengan niat untuk sholat isya’ berjamaah, dingin menembus pori2 kulit ku telusuri kampung itu sambil mencari sumber azan yang menggema kulihat kanan dan kiri. Ternyata listrik di sana sehari menyala dan sehari tidak untuk penerangan mereka menggunakan genset kecil. Satu rumah dua rumah kuperhatikan dan kebetulan malam itu jatah listrik mati. Hampir di detiam depan rumah mereka berkumpul dengan semua keluarga berbincang2 dan menyalakan api unggun di depan rumah mereka, wah sungguh damai dan rukunnya kehidupan di desa itu. Dan akhirnya kutemukan sebuah masjid kecil di tengah perkampungan itu dengan menggunakan genset untuk penerangan selama sholat berlangsung, anak2 disana rajin juga mengaji dari magrib sampai isya’ dan sedikit berbasa basi aku pun mencoba menyapa dan mengobrol sejenak dengan warga disana. Mencari tahu tentang keadaan kerinci, ternyata aktivitasnya lebih parah dari tahun yang lalu kadang terjadi getaran dan bunyi gemuruh dirasakan.

Kembali ke pendakian, ketika senja kala itu mulai gelap kami pun segera packing dan mulai persiapan pendakian di bagi menjadi 9 kelompok. Untuk memudahkan mengkoordinasi.
Start pendakian Senin 18 mei jam 20.00
dari pintu rimba Pintu rimba pos 1 = ± 4 jam
Pos 1 – pos 2 = ± 4 jam
Selasa 19 mei Ngecamp di pos 2
Rabu 20 mei jam 03.00 menuju puncak Karena keadaan puncak tidak memungkinkan untuk didaki maka direncanakan hanya sampai pos 3 (batas terjauh dr lontaran material) yaitu diatas batas vegetasi
Pos 2 - pos 3 = ± 3 jam Sedangkan jika sampai puncak dari pos 3= ± 1 jam
Sedikit kecewa memang belum bisa menggapai 3805 mdpl tetapi tak apalah Allah swt belum mengijinkan aku tuk berdiri di atas tebing kawah kerinci tersebut. Setelah mengambil gambar dan menikmati pagi di pos 3 itu kita langsung turun dan balik ke home stay.
Bermalam dan merencanakan untuk kegiatan selanjutnya
Kamis 21 mei Tracking ke Danau Gunung tujuh, danau di ketinggian diatas 2000 mdpl dengan perjalanan ± 2,5 jam.
Kamis malam langsung balik ke Jakarta hingga Sabtu 23 mei sampai di basecamp Jejak buaran.

Thanks to Allah swt, kru jejak adventure activity dan teman2 sependakian

Galeri perjalanan dedy1985.multiply.com


2 komentar:

  1. mantabs gan .. jadi pengen ke kerinci ... :O

    BalasHapus
  2. Ada informasi mengenai tranportasinya, Mas..?? Coz kita plan mo ke Kerinci abis Lebaran brkt dr Surabaya. Tq

    BalasHapus

TiNgGalKaN JEJAKmu dIsiNi soBaT ...

Kajian.Net
Koleksi Ceramah Islam MP3