14 Apr 2010

Gn. Sindoro (2-3 April '10)

Djogja siang itu selepas menunaikan sholat jumat kami ber4 berangkat menuju Terminal jombor - Terminal Magelang – ber5 menuju Desa Kledung (Wonosobo) base camp Gn. Sindoro.

Sore itu dari dalam bus ¾ magelang-Wonosobo, Gn Sindoro – sumbing terlihat jelas walau kadang kabut menyelimutinya membuatku berdecak kagum atas keagungan-Nya, benar saja sudah kurang lebih 7 tahun lamanya saya tidak mengunjunginya.

17.30 wib sampai juga kami di basecamp Sindoro. Beristirahat sejenak dan mendaftar untuk pendakian nanti malam. Azan magrib berkumandang …. Mari temans kita sholat di masjid trus abis itu cari makan *perut dah mlai laper.

Mie ongklok (salah satu makanan khas wonosobo) yup itulah menu makan malam itu, hmmm enak juga tapi kok mirip2 miayam ya… bedanya mie ongklok tuh pake sayur sama tahu trus ada tauchonya.

20.30 wib packing2 dan siap tuk pendakian … Malam itu terasa tenang, kabut mulai hilang, satu langkah demi langkah dengan cahaya senter kami menelusuri perkebunan.

Malam itu cuaca sangat bersahabat cahaya bintang dan bulan senantiasa menerangi langkah perjalanan kami… sesaat ku lihat ke belakang Gunung sumbing yang diam terlelap dalam pelukan kabut malam dibawah sinar bulan yang mebuainya. Sesekali kulihat senter yang berkedip dig n sumbing, bertanda bahwa ada pendaki yang ada disana.

Indah sekali melihat gemerlap lampu-lampu kota yang tampak berkedip karena fatamorgana dari ketinggian Gn sindoro ini. Dan inilah estimasi lamanya perjalanan kami dari Basecamp – Pos 1 (1,5jam), Pos 1 – Pos 2 (45 min), Pos 2 – Pos 3 (2 jam), Pos 3 – Pos 4 bayangan (1 jam) sampai di sini jam 02.45 kemudian makan- minum kopi hangat dan istirahat tidur dibawah atap langit yang luas. Seperti biasa kami tidak bawa tenda dan hanya bawa flysheet dan jas hujan tuk berjaga jika hujan turun.

Jam alarm sholat subuh pun berdering, Kucoba paksakan diri tuk bangun dan keluar dari kantung tidurku dan melaksanakam kewajibanku terhadap Rabbku. Semburat merah di ufuk timur sudah mulai menampakkan cahayanya. Merah indah dan semakin lama mulai kekuning2an… Subhanallah mahasuci Allah yang menciptakan Alam yang terhampar didepanku begitu indahnya. Ku tetap masih berdiri dalam kekaguman yang tak kan terhenti. Sampai hampir lupa untuk mengabadikan moment yang indah tersebut, Yah inilah yang aku nanti matahari yang terbit atau sering disebut dengan sunrise.

Sang mentari pagi mulai mengintip dibalik tabir awan, sedikit demi sedikit namun pasti dan sinarnyapun mulai menghangatkan sang bumi. Ambil gambar hingga tak terasa waktu menunjukkan 07.00. Perjalanan kita kepuncak masih panjang temans… packing … tracking lagi..

Pos 4- Puncak (2 jam) dengan jalan yang berbatu dan menanjak.. Kabut mulai menyapa membawa bintik air seperti hujan kan datang. Sedikit demi sedikit hujan kabut mulai membasahi pakaian kami. Semangat temans kita hampir sampai puncak ….

Diantara edelweiss-edelweis sindoro mereka mendaki menembus kabut tebal, menanjak seakan tak berakhir karena banyaknya puncak2 bayangan. Hingga akhirnya kami sapai juga di puncak pukul 09.00. Cuaca puncak saat itu tak bersahabat, hujan kabut mulai mulai berdatangan dan butiran hujan pun semakin besar, dingin euy… berlindung di balik jas hujan menenti hingga mereda *kurang lebih 1 jam duduk menanti hujan reda. Alhamdulillah kami bisa menikmati keindahan puncak sindoro dan mengelilingi kawah dan kembali ke basecamp dan ke rumah masing2 dengan selamat.


NB : Tuk yang mo mendaki di Gn.sindoro, Jangan meninggalkan tenda atau barang2 saat akan ke puncak, karena di Gn. Sindoro tidaklah aman. Pernah terjadi pemalakan, dan pencurian keril atau tenda di jalur pendakian…. Kemarin waktu kami turun dari puncak, teman-teman pendaki dari Ugm jogja kehilangan 2 keril, 4 sleping bag, hp, ipod dll, karena mereka meninggalkan camp tenda ke puncak tanpa ada yang menjaganya, ini adalah suatu pelajaran untuk selalu waspada di manapun kita berada.

13 Apr 2010

Ujian Di Sekolah Kehidupan

Ketika aku mengalami kesulitan, kesusahan dan kesempitan dalam hidup,
semua ini merupakan bagian dari rahmat Allah, agar aku dapat merasakan kebahagiaan, kesenangan dan kelapangan dalam hidup.

Ketika aku mengalami sakit dan kekurangan harta,
semua ini merupakan peringatan dari Allah agar aku belajar menghargai dan memelihara nikmat dan karunia-Nya, agar aku lebih berhati-hati menggunakan berbagai pemberian-Nya yang tidak terhitung itu padaku.

Ketika aku merasa kecewa karena tidak memperoleh apa yang aku inginkan, Allah pasti telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dan lebih indah untukku.

Ketika hidupku dihadapkan pada berbagai bahaya dan rintangan serta berbagai kesulitan hidup lainnya,
Semua ini merupakan peringatan atau ujian dari Allah untuk mengingatkan diriku atas kesalahan dan dosa yang pernah kulakukan, agar aku segera bertobat dan memohon ampun kepada Allah.

Ketika aku mengalami kegagalan dalam hidup ini,
Semua ini merupakan cara Allah untuk mengajarkan kepadaku tentang arti kesungguhan dan ketekunan, agar aku tidak mudah menyerah selagi masih ada sesuatu yang masih bisa kulakukan dan kuberikan. Karena, tidak ada kegagalan dan sesuatu yang benar-benar kalah, kecuali jika aku berhenti berusaha dan berikhtiar.

Ketika aku merasakan kesedihan, kedukaan dan musibah dalam hidup,
Semua ini merupakan bagian dari kasih sayang Allah, agar aku dapat merasakan kebahagiaan serta mengerti cara bersyukur dan berterimakasih kepada-Nya

Ketika terjadi sesuatu pada diriku-apakah itu berupa kebaikan, keburukan, keuntungan, atau kerugian-pertimbangkan dan renungkanlah. Kerena dibalik semua ini pasti ada maksud Allah untuk setiap kejadian.
Dibalik cobaan dan berbagai ujian kehidupan yang Allah berikan, sesungguhnya Dia sedang menunda pemberian kemuliaan.

Sehingga, ketika aku mengalami cobaan dan berbagai ujian kehidupan, semua ini penanda bahwa Allah akan memberiku karunia yang melimpah. Amiin

(dikutip dr buku : Don’t Worry –Roza Ramadhina)
Kajian.Net
Koleksi Ceramah Islam MP3